Oleh: Filippo Argenti
(Tentang Kerusuhan di Perancis Akhir 2005[*])
Ada yang mengetuk dan terus mengetuk tak sabar di pintu kami. Cepat atau lambat kami harus membukanya… Banyak yang tetap bersembunyi, tidak hanya para pengecut, tetapi juga mereka yang terlalu tenang atau terlalu merasa baik-baik saja. Mereka tidak ingin terlibat. Tetapi mereka telah terlibat sebagaimana arus terus menerus membawa mereka dan kedip-kedipan mata mereka sama sekali tak berguna. Bahkan bahasa menjadi tak berguna secara menyedihkan, bahasa terlahir dari dunia lama, dengan dikorbankannya yang lama, maka imaji-imaji lama akan tergantikan oleh era baru. Tak ada lagi yang tetap sama; kata-kata lama berjatuhan tumpang tindih karena semuanya tak dapat merayap pada sesuatu yang baru. Ada sebuah tegangan di mana tak ada lelucon, kritik dan kebijaksanaan yang dapat meraihnya. Era borjuis mulai berakhir. Tak seorangpun yang tahu apa yang hadir. Kebanyakan memiliki pandangan yang gelap dan dengan demikian mereka dilecehkan. Massa juga masih memiliki sebuah sensasi kegelapan atasnya tetapi mereka tak mampu mengekspresikan diri mereka dan (juga) masih tertindas. Yang Tua dan yang Baru, oposisi yang tak terdamaikan antara apa yang ada saat ini dan apa yang akan terjadi kemudian, terus saling bertempur, dan bersenjata lengkap mereka berdua melemparkan diri mereka melawan satu sama lain. Debur ombak menghantam bumi. Ini semua bukan hanya persoalan ekonomi; ini semua bukanlah sekedar sebuah pertanyaan tentang makan, minum dan menghasilkan uang. Ini bukanlah sekedar permasalahan bagaimana kemakmuran didistribusikan, tentang siapa yang akan bekerja dan siapa yang akan tereksploitasi. Tidak, apa yang terjadi saat ini benar-benar berbeda: ini adalah segalanya.
(Kurt Tucholsky, Weltbűhne, 11 Maret 1920)